Maret 12, 2025

Bedah Populer: Strategi Memakmurkan Masjid Jelang Ramadhan 2025

0

TniPolriNews.com –
Pemalang – Jawa Tengah – Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Ketua Yayasan Kaum Ada, Alkahfi Guskun, mengajak para Takmir dan organisasi kemasyarakatan Islam (Ormas Islam) untuk kemakmuran masjid secara maksimal. Menurutnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus menjadi pusat kegiatan sosial juga menjadi tempat pendidikan islami.

Hal tersebut di sampaikan dalam acara Bedah Buku Populer Strategi Kemakmuran Masjid yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Pemalang, pada Minggu (16/2/2025). Pukul 10.00 WIB, sampai selesai. Dalam kesempatan tersebut, Alkahfi Guskun menekankan pentingnya pemuda dalam menghidupkan masjid.

“Strategi untuk kemakmuran masjid di antaranya dengan menggerakan pemuda agar aktif dalam kegiatan masjid,” ujar Alkahfi Guskun. Ia juga menegaskan bahwa stigma negatif kepada pemuda yang menjadi takmir masjid harus dihilangkan.

Prov. Ir. Kusnadi Ikwani, yang juga hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa pengelolaan masjid harus dilakukan secara profesional. Berdasarkan pengalamannya dalam mengelola masjid Al-Falah di Sragen, ia menekankan bahwa menejemen yang baik dapat meningkatkan jumlah jamaah, infaq, dan peran sosial masjid dalam masyarakat.

“Kami belajar dari pengalaman masjid yang dikelola dengan serius akan berkembang pesat. Mulai dari tata kelola keuangan yang transparan, pelayanan terhadap jamaah, hingga inovasi dalam kegiatan keagamaan dan sosial,” kata Kusnadi.

Alkahfi Guskun pun, berharap ke depan pengurus masjid dari berbagai daerah dapat di undang dalam diskusi serupa agar dapat memperluas pemahaman mereka tentang strategi kemakmuran masjid. Ia juga mengajak Yayasan Kaum Ada untuk bersinergi dalam kegiatan sosial dan pendidikan di masa mendatang.

Dengan sinergi yang kuat antara takmir, ormas Islam: MUI, DMI, NU, LDII, DDII, Muhammadiyah, Al Irsyad Al Islamiyyah. Dan pemuda, masjid diharapakan dapat kembali menjadi pusat kehidupan umat, tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam pemberdayaan sosial dan pendidikan yang berkelanjutan.

 

(Slamet F.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *