Coffe Morning Pangdam VI Mulawarman Bersama Awak Media Banyak Tantangan Pengamanan Di Perbatasan RI–Malaysia
TNIPOLRINEWS.COM –
Balikpapan – Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha menjelaskan program Kodam VI Mulawarman, khususnya wilayah perbatasan RI-Malaysia
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha mengatakan mengenai tantangan pengamanan perbatasan RI–Malaysia .Terutama Infrastruktur, akses terbatas, dan solusi lintas sektor. Dalam pertemuan yang dilaksanakan diruang Media Center Kodam pada Rabu ( 16 April 2025 ) tersebut, Pangdam menyampaikan berbagai informasi terkait aktivitas dan fokus utama Kodam, khususnya tantangan pengamanan dan pembangunan wilayah perbatasan RI-Malaysia. Jenderal Bintang Dua ini menegaskan, pembangunan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Pulau Kalimantan bagian utara masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah, khususnya Kodam VI Mulawarman.
Mayjen TNI Rudy menjelaskan bahwa sejak dirinya bertugas di Kodam VI/Mulawarman pada Januari 2025, ia telah menerima instruksi dari Mabes TNI dan Mabes AD untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengamanan perbatasan negara.
“Wilayah Kodam VI Mulawarman meliputi tiga provinsi, yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Dari ketiga provinsi tersebut, terdapat tanggung jawab pengamanan perbatasan sepanjang 1.038 kilometer, yang tersebar di wilayah Kalimantan Utara dan sebagian Kalimantan Timur,” ujar Pangdam.
SINERGI: Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha foto bersama para pemred dan wartawan.
Selanjutnya menambahkan, sepanjang 1.038 Km tersebut, terdapat 12.502 patok perbatasan yang menjadi acuan bagi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dalam menjaga kedaulatan negara. Patok-patok tersebut memiliki titik koordinat yang telah ditentukan dan harus selalu dicek kondisinya di lapangan.
“Kalau ada patok yang hilang, bergeser, atau berubah posisinya, itu bisa menjadi persoalan serius di tingkat pusat. Di sini mungkin biasa saja, tetapi di Pusat bisa ribut. Maka dari itu, pengawasan secara fisik sangat penting,” tegasnya.
Tantangan besar juga dihadapi Kodam VI Mulawarman dalam menjaga wilayah perbatasan RI-Malaysia. Dari total 1.038 km, sekitar 298 km tidak terjaga secara fisik secara penuh karena kondisi geografis yang ekstrem.
“Sebagian wilayah ini berada di kawasan Taman Nasional di Malinau yang sangat sulit diakses. Baik melalui darat, sungai, maupun udara, semuanya penuh kendala. Bahkan helikopter yang diterbangkan dari Tarakan hanya bisa sekali jalan karena medan yang sulit. Pernah ada personel yang menjaga kawasan tersebut, mereka kekurangan makan karena pasokan logistik terkendala kondisi ekstrem. Akhirnya mereka apa saja yang ada,” jelas Rudy.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk menyiasati keterbatasan akses tersebut, pengawasan dilakukan melalui teknologi seperti penggunaan drone. Meski begitu, keberadaan fisik personel di wilayah tersebut tidak dapat berlangsung 24 jam penuh.
Jurnalis – Lilik.S
Editor – Djoko Kariyono