September 26, 2025

Pembangunan Gorong-Gorong di Sidotopo Wetan Mulya Dikeluhkan Warga, Diduga Tak Sesuai SOP dan Berpotensi Sebabkan Banjir

0

SURABAYA, Tnipolrinews.com –

Proyek pembangunan saluran air atau gorong-gorong di Jalan Sidotopo Wetan Mulya, Surabaya, menjadi sorotan warga sekitar. Alih-alih membawa manfaat, pengerjaan proyek ini justru menuai keluhan karena diduga tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan minim transparansi.

Tak Ada Plang Proyek, Warga Pertanyakan Transparansi

Sejumlah warga mengaku heran karena hingga kini tidak terlihat adanya papan plang proyek di lokasi pekerjaan. Padahal, keberadaan plang informasi wajib dipasang sesuai aturan, agar publik mengetahui besaran anggaran, sumber dana, hingga kontraktor pelaksana.

“Seharusnya ada papan proyek biar masyarakat tahu berapa anggaran dan siapa yang mengerjakan. Tapi sampai sekarang tidak ada, jadi terkesan ditutup-tutupi,” ungkap salah seorang warga.

Ketika dikonfirmasi awak media, salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya justru mengaku tidak tahu menahu mengenai perusahaan (PT) yang mengerjakan proyek tersebut. Kondisi ini semakin menambah tanda tanya masyarakat terhadap transparansi pekerjaan.

Pemasangan Diduga Asal-Asalan

Lebih dari sekadar papan informasi yang hilang, warga juga mengeluhkan teknis pengerjaan gorong-gorong. Pemasangan box culvert di beberapa titik dinilai tidak sesuai standar. Bahkan, ada bagian yang disebut tidak memiliki tembusan aliran air sehingga dikhawatirkan memicu penyumbatan.

“Kalau tidak ada saluran tembus, air bisa meluap ke permukiman. Bukannya jadi solusi, malah menambah masalah banjir,” kata warga lainnya dengan nada kesal.

Pakar: Bisa Langgar Aturan Teknis

Menurut pengamat tata kota dan drainase, proyek infrastruktur sejenis harus mengacu pada standar konstruksi yang ditetapkan pemerintah. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan serta regulasi turunan lainnya yang menegaskan pentingnya perencanaan drainase secara komprehensif.

“Kalau memang benar pemasangan dilakukan tanpa perhitungan dan hanya asal menaruh box culvert, maka jelas itu tidak sesuai SOP. Dampaknya bisa fatal, karena alih-alih mengurangi banjir, justru berpotensi menciptakan titik genangan baru,” ujar seorang akademisi teknik sipil dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.

Warga Resah, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Kekhawatiran warga Sidotopo Wetan bukan tanpa alasan. Selama ini wilayah tersebut memang cukup rawan banjir ketika hujan deras. Jika saluran baru justru menghambat aliran air, potensi kerugian sosial dan ekonomi bisa lebih besar.

“Kalau banjir, kami yang akan kena dampaknya. Pemerintah harus serius mengawasi proyek ini, jangan sampai asal dikerjakan,” tambah warga.

Dugaan Pelanggaran Standar dan Prosedur

Melihat sejumlah kejanggalan, mulai dari ketiadaan papan proyek, dugaan pemasangan asal-asalan, hingga ketidakjelasan kontraktor pelaksana, kuat dugaan pekerjaan ini tidak sesuai dengan standar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait dari Pemerintah Kota Surabaya maupun dinas yang berwenang belum memberikan keterangan resmi mengenai proyek pembangunan gorong-gorong di Sidotopo Wetan.

Jurnalis: Matsiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *