September 29, 2025

Polres Tanggamus Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Rumah Terdampak Gempa, Solidaritas Kuatkan Pemulihan

0

Tnipolrinews.com –

Tanggamus – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Tanggamus pada Jumat malam, 26 September 2025, pukul 22.15 WIB, meninggalkan duka dan kerusakan di beberapa wilayah. Getaran yang cukup kuat tersebut sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga, namun beruntung tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Merespons cepat kondisi pasca-gempa, jajaran Polres Tanggamus langsung bergerak sigap turun ke lokasi terdampak untuk memastikan keselamatan warga dan memulai upaya pemulihan.

Pada Sabtu pagi, 27 September 2025, suasana kebersamaan dan gotong royong tampak jelas di Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka, salah satu wilayah yang paling parah terdampak. Personel gabungan Polres Tanggamus, dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Yoffie Kurniawan, S.H., M.H, bersama puluhan warga setempat, anggota TNI, dan unsur pemerintah daerah, bahu-membahu membersihkan puing-puing rumah yang rusak. Mereka bekerja tanpa lelah, mengangkat reruntuhan material bangunan, menyingkirkan pecahan genteng, dan membantu menyelamatkan barang-barang berharga milik warga yang masih bisa diselamatkan.

Kasi Humas Polres Tanggamus AKP M. Yusuf, S.H, menegaskan komitmen kepolisian untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat musibah melanda. “Kami turut bergotong royong membersihkan rumah-rumah yang terdampak gempa bersama masyarakat. Ini adalah wujud nyata kepedulian kami dan bagian dari tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” ujar AKP M. Yusuf, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H. Beliau menambahkan, semangat kebersamaan ini diharapkan dapat menjadi kekuatan utama dalam mempercepat proses pemulihan.

Lebih lanjut, AKP M. Yusuf berharap, sinergi antara kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat ini dapat meringankan beban warga yang sedang mengalami musibah. “Semoga kerja sama yang solid ini bisa membantu warga untuk bangkit kembali dan membangun ulang kehidupan mereka. Solidaritas adalah kunci dalam menghadapi cobaan seperti ini,” imbuhnya dengan nada penuh harap.

Berdasarkan pendataan awal yang dilakukan tim gabungan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa tersebut. Namun, sebanyak 11 unit rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan dengan rincian tiga rumah rusak berat, tujuh rusak sedang, dan tiga rusak ringan. Kerusakan tersebar di tiga pekon, yaitu Pekon Sidodadi, Pekon Karangrejo, dan Pekon Tugu Rejo.

Di Pekon Sidodadi, rumah Jasmini (53) mengalami kerusakan paling parah, dikategorikan rusak berat setelah atapnya roboh total, membuat sebagian besar isi rumahnya terpapar langsung. Sementara itu, rumah Kusni (32) mengalami rusak sedang akibat tembok dapur yang ambruk, menyulitkan aktivitas memasak sehari-hari. Dapur milik Jumono (75) juga rata dengan tanah dan masuk kategori rusak berat, menyisakan puing-puing yang berserakan. Rumah Sumardi (74) mengalami kerusakan sedang di bagian dapur, sedangkan Musripah (60) harus menerima kenyataan tembok ruang belakang rumahnya roboh, mengurangi privasi dan keamanan. Adapun rumah Darmo Sansuwito (66) hanya rusak ringan dengan kondisi dapur yang miring, menimbulkan kekhawatiran akan ambruk sewaktu-waktu. Rumah Amaruddin Sakiman (61) rusak sedang akibat tembok kamar mandi yang ambruk, menciptakan masalah sanitasi. Dan rumah Dasimin (42) juga rusak sedang setelah tembok ruangannya ambrol separuh, membuat keluarga harus mencari tempat berlindung sementara.

Bergeser ke Pekon Karangrejo, rumah Misro (83) mengalami kerusakan berat karena roboh total, memaksa lansia tersebut untuk mengungsi ke tempat kerabatnya. Sementara itu, rumah Khoiru Anam (45) rusak sedang di bagian atap dapur, yang meskipun tidak parah, tetap membutuhkan perbaikan segera.

Di Pekon Tugu Rejo, rumah Jeni (60) mengalami kerusakan ringan akibat teras yang ambrol, sedikit menghambat akses masuk. Rumah Legiman (45) juga rusak ringan karena tembok ruang tengah dan depan retak parah, menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas bangunan. Terakhir, rumah Seneng Prasojo (50) mengalami kerusakan sedang di bagian belakang, yang membutuhkan perbaikan struktural.

Terkait penanganan paska kerusakan, Kasi Humas menjelaskan bahwa Polres Tanggamus telah berkoordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus guna penanganan lanjutan rumah warga terdampak bencana. “Kami telah menyampaikan data kerusakan kepada BPBD untuk ditindaklanjuti dengan penyaluran bantuan logistik, bahan bangunan, serta pendampingan psikososial bagi warga yang membutuhkan. Proses asesmen lebih lanjut juga akan dilakukan untuk memastikan semua korban mendapatkan perhatian yang layak,” tandasnya. Upaya pemulihan ini diperkirakan akan memakan waktu, namun dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Tanggamus dapat segera bangkit dari musibah ini. (N.Heriyadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *