Oktober 30, 2025

Aspal Curah Panas di Bali Barat: Aroma Bisnis Gelap dan Jejak di Balik Drum

0
IMG-20251029-WA0064

 

JEMBRANA, tnipolrinews.com – Sebuah praktik mencurigakan kembali menyeruak di wilayah Bali Barat. Di balik deretan drum aspal curah dan lalu lalang truk tangki, tercium aroma bisnis gelap yang diduga telah berlangsung lama tanpa tersentuh hukum.

Penelusuran tim redaksi dimulai dari wilayah Sumbersari, Desa Melaya, pada Minggu (26/10/2025) sore. Di sebuah lahan kebun warga, tampak ratusan drum aspal curah tersusun rapi, sebagian kosong dan sebagian lagi penuh dengan aspal yang masih hangat. Warga setempat menyebut, drum-drum tersebut milik seorang pria berinisial R, warga Negara, yang setiap minggunya menerima aspal curah dari truk tangki asal Jawa.

Lokasi itu tak jauh dari Tugu Sumbersari, di sisi utara jalan raya, tepat di belakang rumah warga. Aktivitas bongkar muat drum aspal disebut sudah menjadi pemandangan biasa di sana.

Jejak Tersambung ke Gilimanuk. Dari Melaya, langkah penelusuran berlanjut ke Terminal Cargo Gilimanuk. Informasi yang dihimpun menyebut praktik serupa juga berlangsung di area terminal.

Setelah dilakukan pengamatan, benar saja—tampak tumpukan drum aspal curah penuh, dan empat unit truk tangki bertuliskan PT. MTP Group terparkir di lokasi.

Sekitar pukul 17.30 WITA, sebuah mobil pikap putih masuk ke terminal membawa drum kosong dan menurunkannya di sisi utara area, dekat SPBU Gilimanuk.
Ketika tim kembali sekitar satu jam kemudian, drum yang tadinya kosong sudah berisi penuh aspal curah panas, ditutup terpal biru dan diberi pemberat ban bekas di atasnya.

Bukti foto dan video pun diamankan sebagai dokumentasi lapangan. Pihak Perusahaan Muncul, Tuduhan Berbalik

Keesokan harinya, Senin (27/10/2025) malam, tim kembali ke lokasi dan mendapati truk tangki PT. MTP BWI masih parkir. Di situ tim bertemu Didik, yang mengaku sebagai Marketing PT. MTP BWI, bersama tiga stafnya.

Alih-alih memberi klarifikasi, Didik justru menuduh tim redaksi sebagai pembuat unggahan viral soal praktik “kencing” aspal, bahkan mengancam akan melapor ke pihak berwajib.
Namun saat tim mengajaknya langsung ke lokasi tumpukan drum, semua tuduhan itu mulai terurai.

Segel PT. MTP BWI Berserakan, Bukti Tak Terbantahkan. Di lokasi penyimpanan drum aspal curah, ditemukan sisa-sisa bekas aktivitas bongkar muat: kayu palen-palen, terpal, ban bekas, serta segel bertuliskan PT. MTP BWI berserakan di tanah.

Segel-segel itu menjadi bukti kuat keterlibatan armada perusahaan dalam praktik aspal curah ilegal.

Didik pun akhirnya tak bisa mengelak. Ia mengakui segel-segel tersebut milik perusahaannya dan berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sopir-sopirnya.

Pengakuan Mengejutkan dan Upaya Suap. Dalam percakapan lanjutan, Didik bahkan secara tak sengaja menyebut dua penadah besar berinisial K dan R di wilayah Bali Barat, yang disebutnya sudah lama bermain dalam bisnis aspal curah ilegal.

Pernyataan itu semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan orang dalam dalam rantai praktik tersebut.

Tak berhenti di situ, Didik sempat menawarkan amplop coklat kepada salah satu anggota tim redaksi dengan alasan “uang bensin”.
Tindakan itu ditolak tegas, bahkan terekam dalam video sebagai bukti adanya dugaan upaya suap kepada media.(JbrKanti/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *