Festival Mangga Menjadi Momentum Penting Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Mempromosikan Produk Unggulan Daerah
                
PEMALANG, tnipolrinews.com – Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo melaporkan, festival mangga diselenggarakan dimaksudkan untuk mencegah jatuhnya harga mangga saat memasuki musim panen raya, sehingga perlu dilakukan terobosan dengan menggelar festival, sehingga transaksi dapat dilakukan langsung di lokasi festival.
“Pada Tahun 2022 dalam waktu 2 hari mencapai Rp. 1,5 milyar, semoga pada tahun 2025 ini bisa melampaui tahun sebelumnya,” hal tersebut disampaikan saat acara pembukaan Festival Mangga yang, di Lapangan desa setempat, Sabtu (1/11/2025).
Selanjutnya Imam Wibowo, menyatakan Festival Mangga diawali dengan “Kirab Pengantin Mangga” dan seni budaya yang diikuti Bupati Pemalang Anom Widiyatoro beserta istri dan Wakil Bupati Pemalang beserta istri, diiringi para Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Pemalang. Mereka berjalan dari Objek Wisata Benowo Park menuju Lapangan desa.

Didampingi Bupati dan Wabup, Forkopimda dan Kades Penggarit, Gubernur membuka festival mangga yang ditandai dengan pemukulan kentongan.
Usai membuka festival mangga, di atas panggung Gubernur menyaksikan penarikan kain penutup gunungan mangga istana yang selanjutnya dibagikan kepada para pengunjung festival.
Selain Gubernur Jawa Tengah dan Bupati serta Wakil Bupati Pemalang, acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Tegal, Jajaran Forkopimda Pemalang, Kepala OPD Pemkab Pemalang, Forkopimcam Taman, para Kades se Kecamatan Taman dan ribuan warga masyarakat yang antusias menyaksikan kirab budaya pengantin mangga, expo UMKM, Sendratari, dan beragam hiburan seperti musik dangdut jadul dan keroncong.
Dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengungkapkan rasa bangganya terhadap Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Ungkapan tersebut disampaikan saat Gubernur membuka Festival Mangga yang dikunjungi ribuan masyarakat di Lapangan desa tersebut. Sabtu (1/11/2025).

Dihadapan Bupati dan Wabup Pemalang, Bupati Tegal, Forkopimda Pemalang, Ketua dan Waka TP. PKK Pemalang dan jajaran Pemprov Jateng, Gubernur mengatakan, untuk menumbuh kembangkan ekonomi baru, semua kepala desa harus mempunyai daya dobrak guna mengembangkan ekonomi di daerahnya masing-masing.
“Contoh Kepala Desa Penggarit, Penggarit punya (potensi) mangga dan juga kambing,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Pemalang Anom Widyantoro mengemukakan, festival mangga tersebut diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mempromosikan produk unggulan daerah, serta menggeliatkan ekonomi lokal dan pariwisata.
Selanjutnya Anom menjelaskan, selain digelar untuk mempromosikan produk unggulan daerah yakni mangga istana yang sudah terkenal di tingkat nasional, tujuan festival tersebut digelar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani yaitu dengan memberikan mereka wadah untuk menjual hasil panen dengan harga yang lebih stabil dan layak.
Disamping sebagai upaya untuk mempromosikan produk lokal, Anom juga menjelaskan bahwa festival tersebut juga dapat menggeliatkan ekonomi lokal dengan menarik pengunjung yang akan membawa dampak positif pada penginapan, UMKM, dan ekonomi kreatif di Pemalang.
“Pelestarian budaya (kesenian) dan alam menjadi fokus penting dalam festival ini, dengan harapan produksi mangga dapat dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tutur Anom.
Bupati Anom berharap, festival mangga juga dapat menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi Pemalang, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan berdampak positif pada pendapatan daerah,” pungkasnya.
(Eko B Art)