November 14, 2025

Sosialisasi Cara Pemilahan Sampah Pada Kampung Pancasila Kota Surabaya

0

TNIPOLRINEWS.COM –

Surabaya, – Pemerintah Kota Surabaya selalu eksis melakukan pembinaan pada warganya di dalam menegakkan pencanangan Kampung Pancasila. Salah satunya terlihat dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di RW 07 Kelurahan Wonokromo, Rabu pagi (05/11/2025), bertajuk :
Kampung “Girli” RW 07.Semoga Nyaman Dan Kerasan.
RW Tujuh Mengolah dan memilah sampah iklas tanpa batas.
Yang menarik perhatian disini adalah istilah Girli , ada yang belum tau, ternyata kependekan dari kata Pinggir Kali atau pinggir sungai.

Kegiatan yang berlangsung di halaman rumah Ketua RW 07, Jalan Pulo Tegalsari Sungai Gang VI Nomor 21 itu dihadiri ratusan warga setempat, yang dipelopori oleh ibu-ibu kader. Hadir pula jajaran pejabat dari berbagai perangkat daerah antara lain :
1.Ketua BPBD Kota Surabaya
2.DLH Kota Surabaya
3.Camat Wonokromo beserta jajaran
4.Lurah Wonokromo beserta staf
5.Kepala Puskesmas Kel Wonokromo beserta Staff
6.Dinas PMK Kota Surabaya
7.Satpol PP Kota Kota Surabaya
8.BPJS Ketenagakerjaan
9.Ketua RW 002 Kel Wonokromo
10.Ketua RW 007 Kel Wonokromo
11.Ketua TP PKK Kel Wonokromo
12.Koordinator KSH Kelurahan Wonokromo 13.Koordinator KSH RW 001 s/d 008 Kel Wonokromo
14.Ketua Kelsi Kel Wonokromo
15.Ketua IPSM Kel Wonokromo
16.Pelaku UMKM Ecoprint
17.Warga RW 007 Kel Wonokromo
19.Mahasiswa UPN Surabaya .

“Suasana acara berlangsung penuh kekeluargaan. Diawali pada pukul 09.30 WIB dibuka oleh MC Ibu Santi, diteruskan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan sambutan dan pemaparan
– Pertama dari BPBD (Bpk Irvan), mengulas Ibu-ibu yang dominan 80℅ didalam rumah. Menekankan pentingnya untuk merajut semangat gotong royong dengan warga lingkungan sebagai wujud nyata penerapan nilai Pancasila dalam keseharian.
– Paparan selanjutnya Ketua Kelsi (Ibu Iin), menyampaikan panjang lebar tentang capaian Kegiatan di RW 007, diantaranya tentang pengelolaan sampah dari bahan limbah yang dinamakan “Galon Kura Surabaya”. Ini sebagai modifikasi dari metode sebelumnya yang pernah dilakukan dengan sebutan Keranjang Takakura. Secara ekonomi, Galon Kura Surabaya, lebih praktis dan efisien, karena bahan dari limbah. Kami menyediakan untuk dijual umum,harga per pcs Rp. 30.000,- ujarnya. Selain mengenalkan alatnya, juga mempraktekan tehnis hasil produksi pupuk organik, namun hingga saat ini belum sampai menjual untuk umum, karena keterbatasan bahan dan sementara dimanfaatkan untuk kebutuhan internal RW melalui Kelompok KSH. Sebagai harapan, semoga KSH lebih giat dalam membantu produksi agar bisa tercapai hasil maksimal sehingga bisa jual dipasaran umum,demikian tutupnya.
– Paparan terkait pengolahan limbah rumah tangga dilanjutkan oleh pelaku UMKM Ecoprint, Ibu Titin Irawati yang menekankan pentingnnya menggerakkan bank sampah, sehingga warga bisa memilah sampah secara mandiri dan mengurangi sampah masuk ke TPS. Selain pemilahan sampah anorganik, warga juga dapat memilah dan mengolah sampah organik rumah tangga menjadi cairan ecoenzyme yang dapat diolah menjadi sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai bahkan obat kumur dan handsanitizer. Dengan ecoenzyme, warga dapat mengurangi penggunaan sabun berbahan kimia dan beralih pada bahan alami yang lebih sehat.
– Dari BPJS Ketenagakerjaan ( Rahadian Ali) memaparkan manfaat dan cara untuk mengikuti sebagai peserta. Langkah yang kami tempuh dengan membentuk perwakilan “perisai” di RW- RW untuk mendata warga. BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan pada anggota yang telah terdaftar secara resmi dengan status sebagai pekerja apapun. Jaminan biaya pengobatan 100℅, saat kejadian musibah kecelakaan saat bertugas/bekerja. Selain biaya pengobatan, juga pemberian santunan bagi korban apabila meninggal dunia. Ketentuan sebagai anggota, peserta membayar iuran wajib perbulan sebesar Rp. 16.800,- dengan batasan umur tidak lebih atau maksimal 65 tahun. BPJS Ketenagakerjaan hanya menerima klaim dari penanganan perawatan medis Rumah sakit, bukan perawatan alternatif. Sebelum tim BPJS mengakiri pemaparan, dilakukan sesi tanya jawab terbatas hanya 3 orang dan sebagai penyemangat disediakan hadiah doorprize.
– DLH (Ibu Satiah) menjelaskan bahwa, impian Kota Surabaya menjadi lingkungan Indah Bersih Dan Nyaman, tidak terjadi secara instan tapi, harus ada upaya kerja nyata. Ketua PKK Kota Surabaya akan mengagendakan kunjungan secara mendadak ke tempat-tempat RT, RW maupun Kelurahan di Wilayah Kecamatan Wonokromo sebagai pemacu untuk menggerakkan semangat didalam mempersiapkan lomba pengolahan sampah organik, sesuai inovasi masing-masing wilayah, begitu ujar Satiah.
– Dinas Pemadam Kebakaran yang dibawakan oleh Iswanto, sebagai pemaparan terakhir, menjelaskan tentang cara pencegahan dan penanggulangan kejadian kebakaran. Iswanto menekankan bahwa mencegah lebih penting daripada tindakan kejadian. Panjang lebar dijelaskan bagaimana cara untuk mencegah secarah efektif dan efisien, adalah dengan menghindarkan hal hal yang membahayakan. Untuk memberikan pemahaman, Iswanto bersama crew mempraktekkan cara penanggulangan kejadian kebakaran di area sosialisai dengan menggunakan manual, hingga APK.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama, dilanjutkan pembubaran. Sebelum bubar, di tempat yang sama,Lurah Wonokromo – Prima Sri Poerwiendari SE, menambahkan bahwa, even seperti ini merupakan edukasi sebagai bagian dari semangat untuk menanamkan kegotong royongan menuju Kampung Pancasila yang damai, indah, bersih dan nyaman.

 

Jurnalis, Triwono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *