Permasalahan Kenaikan Harga Bahan Pokok Adalah Permasalahan Dari Hulu Yang Sejak Lama Tidak Kunjung Diselesaikan
JEMBER, Tnipolrinews.com – Rapat dengar pendapat disampaikan oleh ALFIAN ANDRI WIJAYA, S.H., M.Kn. ANGGOTA KOMISI B DPRD KAB. JEMBER FRAKSI GERINDRA Dalam agenda HEARING Komisi B dg Stakeholder terkait di Ruangan KOMISI B DPRD KABUPATEN JEMBER Hari Senin, tgL 18 Maret 2024).
Utk menyelesaikan permasalahan kenaikan2 harga, maka pemerintah dan pemerintah daerah harus menggenjot hasil produksi pertanian maupun komoditas lainnya mulai dari permasalaahan hulunya terlebih dahulu. Kalau pasar murah & operasi pasar ini kan cara instan yg egk akan selesai2 permasalahannya dan akan terulang terus. Apa saja permasalahan hulu yg harus diselesaikan, misalkan:
a. Tdk dipatuhinya peraturan perUUan* oleh stakeholder baik dari Pemerintah Pusat mauoun Pemerintah Daerah. Misalkan adanya UU Perlindungan Lahan Hijau Pertanian tapi tdk dijalankan oleh semua stakeholder, *termasuk tdk selesaikannya PR PERDA RTRW oleh Bupati Jember yg hingga skeg belum tuntas.* Inilah salah satu faktor berkurangnya hasil produksi pertanian dan komoditas lainnga akibat menyempitnya lahan hijau pertanian krn dalih belum adanya peta penataan zonasi tata ruang di Kab. JEMBER. Sehingga dampaknya hasil komoditas2 pertanian semakin jauh dari kata swasembada akibat lahan hijau pertanian semakin menyempit.
b. Tdk adanya keseriusan dari pemerintah pusat maupun daerah perihal pupuk bersubsidi,* sehingga ini juga merupakan salah satu faktor penyebab mahalnya harga kebutuhan dasar akibat proses produksi yg mahal dikarenakan sulitnya dan mahalnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
c. Perlunya mempertimbangkan dampak dari adanya PERDA RETRIBUSI yg baru disahkan,* krn banyak pedagang di pasar2 mengeluh dgn adanya kenaikan tarif. Percu.a juga ada pasar murah, ketika tarif retribusinya memberatkan para pedagang, *sama aja omong kosong yg dilakukan Pemkab Jember jika satu sisi menamsubsidi, disisi lain menaikkan pajak retribusi.* Jelas Alfian
Alfian Andri wijaya
(Den Gus)
