November 19, 2025

Semangat Mundrik di Tengah Hujan dan Angin

0
IMG-20251118-WA0062

PANDEGLANG-BANTEN, tnipolrinews.com – 18/11/2025. Desa:Citeureu, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglan, Banten.

Di sudut wilayah Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, terdapat seorang pekerja sederhana yang setiap hari menunjukkan arti sesungguhnya dari tanggung jawab. Namanya Mundrik, seorang karyawan di Rumah Makan Haji Itoh. Meski cuaca beberapa pekan terakhir sering dilanda hujan deras dan angin kencang, semangatnya untuk bekerja tidak pernah luntur.

Setiap pagi, ketika sebagian warga masih memilih berteduh dari cuaca yang tidak menentu, Mundrik justru sudah bersiap menuju tempat kerjanya. Dengan pakaian sederhana dan langkah mantap, ia datang lebih awal untuk memastikan rumah makan tetap bisa melayani para pengunjung. Hujan yang mengguyur dan angin dingin yang menerpa tubuhnya bukanlah alasan untuk berhenti.

Mundrik dikenal sebagai sosok pekerja yang disiplin dan bertanggung jawab. Rekan-rekannya mengakui bahwa dirinya hampir tidak pernah absen, bahkan ketika cuaca buruk membuat jalur menuju rumah makan menjadi licin dan sulit dilalui. “Mundrik itu orangnya kuat. Meski kondisi tidak mendukung, dia tetap datang. Dia selalu bilang, bekerja itu wajib karena keluarga menunggu di rumah,” ujar salah satu rekannya.

Di balik keteguhan hatinya, ada alasan kuat yang selalu membuat Mundrik berdiri tegak setiap hari: keluarga. Baginya, istri dan anak-anak adalah sumber motivasi. Ia ingin memastikan kebutuhan mereka terpenuhi dan masa depan mereka tetap terjaga. Mundrik tahu betul, hidup tidak selalu mudah, terutama bagi pekerja harian yang bergantung pada pendapatan setiap hari.

Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Mundrik hanya tersenyum kecil. “Cuaca boleh buruk, tapi keluarga tetap harus makan. Saya bekerja untuk mereka. Selama tubuh saya masih kuat, saya akan terus berusaha,” ungkapnya dengan suara tenang namun penuh tekad.

Rumah Makan Haji Itoh menjadi saksi betapa besar dedikasi seorang pekerja sederhana ini. Di balik kesibukan pelanggan dan hiruk pikuk aktivitas dapur, ada usaha tanpa henti dari seorang Mundrik yang selalu siap menjalankan tugas. Keberadaannya memberi warna dan kekuatan bagi rumah makan tersebut, terutama saat musim hujan yang sering membuat aktivitas warga menurun.

Kisah Mundrik bukan hanya tentang seorang karyawan yang bekerja keras, tetapi juga gambaran nyata bagaimana perjuangan hidup dijalani dengan kesabaran dan ketulusan. Dalam hujan dan angin sekalipun, ia tetap melangkah—bukan karena terpaksa, tetapi karena tanggung jawab dan cinta kepada keluarga.

Semangat seperti inilah yang menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Di tengah cuaca buruk dan tantangan ekonomi, Mundrik menunjukkan bahwa keteguhan hati dapat mengalahkan segala hambatan. Ia menjadi contoh bahwa dedikasi tidak selalu lahir dari kata-kata besar, tetapi dari tindakan kecil yang dilakukan setiap hari dengan penuh keikhlasan.

jurnalis: Satim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *