Sinergi TNI dan Kementan: Kasrem 084/BJ Kawal Percepatan Hilirisasi Tebu di Jawa Timur

—–
SURABAYA || Tnipolrinews com –
Komando Resor Militer (Korem) 084/Bhaskara Jaya menegaskan komitmennya dalam mengawal kedaulatan pangan nasional melalui penguatan sektor perkebunan. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Staf Korem (Kasrem) 084/BJ, Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Hilirisasi Perkebunan Tebu di Jawa Timur, Selasa (23/12/2025).
Acara yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya ini dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Jawa Timur serta pemangku kepentingan industri gula.
Rakor ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengubah wajah industri tebu dari sekadar komoditas mentah menjadi produk hilir yang memiliki nilai jual tinggi. Fokus utamanya adalah menyinergikan regulasi lintas sektor guna memastikan Jawa Timur tetap menjadi barometer produksi gula nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menekankan bahwa hilirisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk memutus ketergantungan impor dan meningkatkan pendapatan petani secara langsung.

Mewakili Danrem 084/BJ, Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura menyampaikan bahwa TNI AD siap memberikan dukungan penuh, baik dari sisi pengamanan aset maupun pendampingan teritorial.
”TNI AD, khususnya Korem 084/BJ, memiliki tanggung jawab moral untuk menyukseskan swasembada pangan. Kami siap melakukan pendampingan intensif kepada para petani tebu di lapangan, memastikan distribusi sarana produksi aman, dan menjamin kondusivitas wilayah agar iklim investasi industri hilir ini berjalan maksimal,” ujar Kolonel Inf Nico Reza.
Beliau juga menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam memperkuat ekonomi daerah.
Melalui pertemuan ini, diharapkan lahir langkah-langkah konkret yang meliputi:
1. Modernisasi Pabrik Gula, Peningkatan efisiensi mesin untuk hasil rendemen yang lebih tinggi.
2. Pemberdayaan Petani, Akses permodalan dan teknologi pertanian yang lebih mudah bagi rakyat.
3. Stabilitas Harga, Penciptaan ekosistem pasar yang sehat agar harga tebu di tingkat petani tetap kompetitif.
Dengan adanya sinergi antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi, dan TNI, proyeksi Jawa Timur sebagai pusat hilirisasi tebu nasional diharapkan dapat segera terealisasi demi meningkatkan kesejahteraan petani dan memacu pertumbuhan ekonomi regional di penghujung tahun 2025 ini.(*)
(Arju Herman)