Agustus 21, 2025

Gendhis Sang Bunga Desa (PS Revenge)

0

Redaksi, 22 Oktober 2024

Pemalang | – Ini adalah tentang kisah kehidupan dari masa kecil dari perempuan yang menjadi tokoh fiktif dalam Novel “Tragedi Bunga Desa”, ketika ingatannya mulai terbuka, masih sangat jelas bahwa waktu itu dirinya dalam usia anak sbelum sekolah hingga skolah bdasar (SD) sudah dituntut sama Bapak perihal ibadah ibadah sesuai dengan tuntutan dari keyakinan Bapaknya, dan hal tersebut dipaksakan secara terus menerus.

Perempuan kecil bernama Gendhis, dirinya boleh main ke manapun, akan tetapi ketika tiba waktu selepas dhuhur/kisaran jam 1 siang, harus sudah selesai waktuku dalam bermain, artinya ketika jam satu tiba Gendhis harus sudah pulang, dan pesan Bapaknya Gendhis selalu melekat dalam ingatan Gendhis

Gendhis adalah anak perempuan yang patuh pada aturan yang diterapkan oleh Bapaknya, Gendhis dari kecil tidak pernah mengatakan tidak atas perintah orang tua, apalagi perihal beribadah. “Jadi berangkat dari hal itu, Gendhis selalu memastikan untuk pulang, sekalipun sedang asyik bermain bersama teman.

Gendhis selalu harus bersembahyang dan mengikuti sesuai agama Bapaknya, selanjutnya nanti meditasi dan hal itu Gendhis lakukan minimal setengah jam setiap harinya.

Tidak hanya itu, Gendhis juga aturan ketat dari Bapaknya setiap jam 5 sore itu Gendhis diwajibkan sudah mandi kalau belum mandi, maka Gendhis harus menanggung rasa sakit karena akan di gebukin sama Bapaknya. Itu ancaman yang terlontar dari Bapaknya.

Namun demikian Gendhis diam diam dalam benaknya menangkap pesan, bahwa itu adalah ajaran terbaik dari Bapaknya, padahal semua itu sama saja berarti tekanan dan juga kekerasan.

Dari banyak saudara bersaudara Gendhis adalah adik yang paling disayang dari 4 kakaknya, tapi hal itu membuat kakak Gendhis yang lainnya terjadi kecemburuan dalam keluarga, sementara Gendhis disayang oleh keempat kakak kakaknya, justru di sana pula kakak Gendhis yan lainnya malah membencinya.

Kerap sekali Gendhis mendapatkan perlakuan kasar dan kekerasan dari salah satu kakaknya , (sembari dengan mendapat ancaman, Gendhis mendapat perlakuan kasar baik dari ucapan maupun secara fisik dengan cara dipukul dan juga ditendang, ucapanya) yang berupa ancaman……bersambung

(Prawira Sasmita) / (Eko B Art).

Novel Bersambung..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *