Jangan Panik, Langkah Pertama Sosialisasi Keselamatan ABK dan Nelayan Pemalang
Tnipolrinews.com – Pemalang – Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, adakan sosialisasi keselamatan pelayaran bagi masyarakat nelayan dan anak buah kapal (ABK) di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Di Gedung Serba Guna Koperasi Perikanan Laut “Misoyo Sari” Tanjungsari Pemalang, pada 30 Mei 2024.
Hadir 71 masyarakat nelayan yang tergabung dalam Koperasi Misoyo Sari dengan seragam kaos biru.
“Jangan memasukan sesuatu dalam laut yang jadi sebab banyak binatang laut yang mati.” Demikian prinsip yang disampaikan oleh Dr. Harliman kelahiran Sulawesi Selatan selaku Doktor di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Tema yang disanpaikan adalah pencemaran laut. Dengan hati-hati Harliman menyampaikan teori dan peragaan kepada peserta agar mudah dipahami.
Respone peserta sangat baik hingga balik menanyakan bahwa: “Pukat Harimau dan trol sangat merusak lingkungan laut, sementara itu, ikan kecil-kecil ikut tertangkap maka sangat merugikan nelayan yang tidak memiliki Pukat Harimau dan Trol,” demikian yang disampaikan beberapa peserta.
Disampaikan oleh narasumber berikutnya, Hartoyo, S.T., M.M dengan tema melakukan penyelamatan orang tenggelam dan kebakaran di laut.
1. Skoci
Harus ada skoci di sisi kiri dan sisi kanan kapal selama berlayar.
2. Lifegra
Merupakan alat keselamatan berbentuk ban (lingkaran) yang disimpan di kanar kruw.
3. Pelampung atau Lifejacket
Berbentuk jacket warna orean yang memiliki gelembung udara, peluit dan lampu. Disimpan di kamar kruw.
4. Cermin
Alat keselamatan dengan cara memantulkan cahaya matahari siang.
5. Pemadam kebakaran
Untuk mengatasi kebakaran kapal selama berlayar.
“Penyelamatan tingkat pertama adalah dengan lifejacket. Maka jangan panik waktu terjadi kecelakaan atau waktu akan menolong orang tenggelam di laut,” papar Hartoyo.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dr Darul Prayoga menyampaikan bahwa di Gedung Koperasi Perikanan Laut Misoyo Sari, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, mengadakan sosialisasi keselamatan nelayan. Karena pengabdian pada masyarakat merupakan kegiatan sangat penting.
“Adian Rangga dan Figur Sukma Satria merupakan Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, kelahiran Petarukan Kabupaten Pemalang. Untuk membuktikan bahwa generasi milenium Pemalang sangat tertarik pada profesi nelayan.
Sebanyak 14 kegiatan, lanjut Darul Prayoga, untuk tahun 2024 mengadakan sosialisasi di kota-kota seluruh Propinsi Jawa Tengah. Bahkan memberi kursus Bahasa Inggrish, agar nelayan bisa menawarkan barang pada wisatawan luar negeri,” ungkapnya.(*)
(Kustajianto, Suhari)