Jembatan Keramat Jaya Ambruk, Akses Tiga Desa Terputus, Warga Protes Lambannya Perbaikan
PANDEGLANG, tnipolrinews.com – Jembatan utama di Desa Keramat Jaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten ambruk setelah dilintasi satu unit truk bermuatan kayu. Jembatan yang menjadi akses penghubung Desa Tugu, Desa Cibadak, dan Desa Cipinang ini roboh karena kondisi yang sudah sangat rapuh dan lama tidak mendapat perbaikan serius.
Peristiwa ini memicu kekecewaan serta protes keras dari warga, yang mengaku telah lama melaporkan kerusakan jembatan, namun keluhan mereka tidak mendapat tindakan nyata dari pemerintah desa maupun instansi terkait.
Jembatan penghubung utama antar-desa ambruk total saat dilalui sebuah truk bermuatan kayu. Struktur jembatan sebelumnya sudah lapuk, berlubang, dan tidak layak menahan beban berat.
Jembatan berada di wilayah Desa Keramat Manik, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten jalur vital warga yang setiap hari digunakan untuk mobilitas, ekonomi, dan pengangkutan hasil bumi.
Ambruk pada 07 Desember 2025.
Truk bermuatan kayu yang melintas saat jembatan roboh.
Warga dari tiga desa: Keramat Jaya, Tugu, Cibadak, dan Cipinang yang kini kesulitan akses.
Pihak pemerintah desa/kecamatan yang dinilai lamban menangani kerusakan.
Menurut keterangan warga yang memberikan informasi kepada media, seorang Hamba Allah, jembatan sudah lama rusak parah, namun tetap dipaksa dilalui truk bermuatan berat seperti kayu, batu, dan material lainnya.
Warga menyebut kerusakan ini akibat kurangnya pengawasan, kelalaian pemeliharaan, dan tak adanya perbaikan nyata selama bertahun-tahun.
Saat truk bermuatan kayu melintas di atas jembatan yang lapuk, lantai jembatan langsung patah dan ambruk. Sebagian rangka baja terlihat berkarat dan tidak lagi mampu menahan beban.
Tidak ada korban jiwa, tetapi akses bagi warga kini terputus total, memaksa masyarakat memutar jauh untuk bekerja, sekolah, dan distribusi barang.
“Jembatan ini sudah lama rusak, tapi tidak pernah benar-benar diperbaiki. Sudah sering kami laporkan. Mobil kayu lewat, ya ambruk. Kami minta pemerintah jangan hanya datang lihat, tapi langsung perbaiki.”
Warga mendesak pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk segera mengambil langkah darurat, bukan hanya sekadar meninjau lokasi tanpa solusi.
Masyarakat menegaskan bahwa jembatan ini adalah urat nadi ekonomi, dan jika tidak segera ditangani, aktivitas warga akan lumpuh total.
Sumber: Warga
Reporter: Sahroni
Kaperwil: Provinsi Banten