Nasab Ba’alawi Rungkad, Orasi Aksi Damai Laskar Sabililah Menghadang Penceramah Bahar bin Smith
Pemalang, tnipolrinews.com | Aksi damai menghadang rombongan Penceramah Bahar bin Smith oleh PWI Laskar Sabillillah seluruh Kabupaten Pemalang. Berlangsung di Pasar Petarukan Kabupaten Pemalang mulai pukul 09.00 Wib pada Hari Minggu, 26-1-2025.
Masa PWI (Perjuangan Walisongo Indonesia) Laskar Sabiliillah (LS) melalui perwakilan dari empat belas kecamatan di seluruh Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Berkumpul di Pasar Lama Petarukan Kabupaten Pemalang.
Sementara itu, kepolisian dari Polsek Petarukan dan Polres Pemalang telah berada pada posisi masing-masing.
Masa PWI LS lebih dulu melakukan upacara dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan WR Supratman dan membaca Pancasila dipimpin inspektur upacara. Barulah berdoa dan melantumkan shalawat penuh khidmat.
Masa bergerak dari Pasar Lama menuju ke Pasar Baru Petarukan. Sengaja tidak mendekati Pondok Pesantren Darul Muta’alimin yang berjarak hanya setengah kilometer.
Disampaikan oleh Kiai Wahyudin selaku Ketua PWI Laskar Sabillillah Kabupaten Pemalang dan koordinator aksi damai di Pasar Petarukan untuk menolak kedatangan Penceramah Bahar bin Smith di Pondok Pesantren Darul Muta’aliimin Desa Keboijo Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.
Bahwa aksi damai cukup di Pasar Petarukan saja, tidak perlu mendekati pondok pesantren karena bisa terjadi salah paham. Bisa saja warga sekitar pondok dan santrinya menghadang kita. Sebenarnya kita menyayangi mereka kita menyayangi keberadaan semua pondok pesantren, bahkan pondok pesantren seluruh Indonesia.
Karena Bahar bin Smith, lanjut Kiai Wahyudin, ceramah yang dipublikasi di media sosial dengan pengikut yang fantastis jumlahnya. Ceramahnya tidak sesuai dengan syariat Agama Islam, maka patut diduga seorang provokator.
Berapa juta generasi muda generasi harapan bangsa yang tercemar pikiranya oleh ucapan-ucapanya yang provokasi.
Tema-tema ceramah diantaranya, membelokan sejarah tanah air, menghina kiai-kiai nusantara, mengaku cucu rosul dan teriak melalui media sosial: “dalam tubuhku mengalir darah Rosul!”
“Berdasarkan tesis yang dilakukan Imaduddin Ustman Al-Bantani, satu diantaranya melalui Tes DNA, disimpulkan bahwa nazab Bahar bin Smith terputus sampai ke Rasul Lullah SAW,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, selaku komandan Laskar Sabilillah Kabupaten Pemalang, Munawar menegaskan bahwa ceramah Bahar bin Smith bukan ceramah seorang ulama atau kiai nusantara yang cinta NKRI yang membawa suasana sejuk damai.
Ceramah Bahar bin Smith merupakan ekspresi provokator yang sengaja mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa, mengaburkan sejarah tanah air, agar generasi muda kehilangan jati diri agar generasi muda membenci leluhur sendiri. Bahkan generasi muda sampai membenci tanah air tercinta ini.
Cukup di tempat lain saja, lanjut Munawar, Bahar bin Smith memprovokasi generasi muda. Maka kami sengaja melakukan aksi damai menghadang rombongan mereka yang akan ceramah di Pondok Pesantren Darul Muta’alimin.
“Kami menolak Bahar bin Smith karena kami tidak ingin Warga Desa Keboijo dan para santri, terprovokasi ucapan-ucapanya. Bahar yang selalu mengaku dalam tubuhnya mengalir darah Rasul Lullah, ternyata nasab Ba’alawi rungkad! Rungkad!” Paparnya.
Aksi damai yang bergerak dibawah panasnya sinar matahari, disaksikan oleh warga yang berada di pasar, berjalan kurang lebih satu jam.
(Kustajianto, Suhari, Sigit R)