September 10, 2025

Pasca Longsor di Tegineneng Polsek Limau dan Warga Bersatu Padu Membersihkan Material, Akses Jalan Kembali Dibuka

0

Tnipolrinews.com

Tanggamus – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus sejak Jumat (5/9/2025) sore hingga Sabtu (6/9/2025) pagi, telah memicu serangkaian longsor yang berdampak signifikan pada infrastruktur dan mobilitas warga. Beberapa titik di wilayah tersebut mengalami longsor, menyebabkan material tanah, bebatuan besar, dan pepohonan tumbang menutup akses jalan utama yang menghubungkan Kota Agung Timur dengan Limau. Akibatnya, arus transportasi lumpuh total, menghambat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Berdasarkan laporan di lapangan, material longsor mencapai ketinggian lebih dari 2 meter dan menutup jalan sepanjang belasan meter di dua titik kritis yang telah berhasil diidentifikasi oleh tim gabungan. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan dari kedua arah, termasuk sebuah truk yang malang terjebak di antara dua titik longsor tersebut. Sopir truk dan penumpangnya terpaksa menunggu dengan sabar hingga jalan dapat dibersihkan dan dilalui kembali.

Kapolsek Limau, Iptu Dedi Yanto, S.Pd., yang terjun langsung ke lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa longsor terparah terjadi di dua titik strategis di wilayah Pekon Tegineneng. “Material kayu, batu, dan tanah bercampur aduk menutupi badan jalan di tanjakan Karang Brak serta ruas jalan Kuala Kaya. Kondisi ini membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas sama sekali,” jelas Iptu Dedi Yanto saat memberikan keterangan kepada awak media, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K.

Sebagai respons cepat terhadap situasi darurat ini, Polsek Limau segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, BPBD Kabupaten Tanggamus, dan tokoh masyarakat setempat. Bersama-sama, mereka mengambil inisiatif untuk melakukan aksi gotong royong membersihkan material longsor yang menghalangi badan jalan. Puluhan warga dari berbagai elemen masyarakat turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang tinggi.

Pembersihan material longsor dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan sederhana seperti parang, gergaji, dan cangkul. Prioritas utama adalah memotong dan menyingkirkan material kayu yang berukuran besar agar memudahkan akses bagi alat berat yang akan digunakan untuk mengeruk material tanah dan bebatuan. Meskipun pekerjaan ini sangat berat dan melelahkan, para relawan tetap bersemangat dan pantang menyerah demi memulihkan akses jalan secepat mungkin.

“Kami hanya bisa membersihkan sebagian material kayu yang bisa dipotong dengan peralatan yang ada. Untuk material tanah dan batuan yang sangat banyak, kami sangat membutuhkan bantuan alat berat,” ujar Iptu Dedi Yanto, seraya mengapresiasi partisipasi aktif warga dalam kegiatan gotong royong ini.

Selain fokus pada pembersihan material longsor, Polsek Limau juga meningkatkan kegiatan patroli dialogis di titik-titik rawan bencana lainnya. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan atau banjir. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan BPBD Kabupaten Tanggamus, pemerintah pekon, serta pihak PLN untuk memastikan penanganan cepat dan tepat jika terjadi bencana alam lainnya.

“Kami terus berupaya untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana longsor ini. Selain pembersihan material, kami juga fokus pada upaya pencegahan dan mitigasi bencana agar masyarakat merasa aman dan terlindungi,” tegas Iptu Dedi Yanto.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan alat berat berupa excavator dan loader untuk membantu proses evakuasi material longsor di jalan lintas Limau. “Alat berat sudah dalam perjalanan menuju lokasi. Kami berharap material longsor dapat segera tertangani dan jalan dapat kembali dibuka untuk umum,” ucapnya.

Dengan sinergi dan kerja keras dari berbagai pihak, diharapkan akses jalan utama yang menghubungkan Kota Agung Timur dengan Limau dapat segera pulih dan aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal. Bencana longsor ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. (N.Heriyadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *