Penunggu Makam di Lebak, Hidup dalam Keterbatasan, Tidur di Pos Ronda Berdinding Terpal
                
LEBAK-BANTEN, tnipolrinews.com – Kisah pilu datang dari Kampung Gintung, Desa Cipendeuy, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Seorang penjaga makam bernama Karman (46) harus bertahan hidup bersama istri dan ketiga anaknya dalam kondisi serba kekurangan, (01/11/25).
Karman sehari-hari bekerja sebagai penunggu sekaligus pembersih makam tanpa menerima gaji ataupun insentif dari pemerintah desa. Ia menjalani pekerjaan itu hanya bermodalkan keikhlasan dan ketulusan demi menjaga kebersihan serta keamanan area pemakaman.

Ironisnya, sejak rumah sederhana yang dahulu ia tempati dekat area makam rusak dan roboh, kini Karman dan keluarganya tidur di sebuah pos ronda kecil. Pos ronda itu berdinding terpal dan papan bekas, tanpa kasur layak maupun perlengkapan memadai. Tempat tersebut menjadi satu-satunya tempat mereka berteduh dari panas dan hujan.
“Saya hanya bisa berusaha sebisanya. Yang penting anak-anak bisa tidur meski seadanya,” ucap Karman lirih saat ditemui media di lokasi.
Kondisi keluarga Karman kian memprihatinkan karena salah satu anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengalami disabilitas, sementara anak lainnya masih kecil dan memerlukan perhatian penuh.

Warga sekitar menyampaikan rasa iba dan berharap adanya perhatian dari pemerintah maupun para dermawan.
“Beliau orang baik, kerja menjaga makam tanpa pamrih. Kami berharap ada bantuan rumah layak atau bantuan sosial agar keluarganya bisa hidup lebih layak,” ujar salah satu warga.
Kisah Karman menjadi potret nyata perjuangan warga kecil yang tetap berbuat untuk lingkungan meski hidup dalam serba kekurangan. Semoga perhatian dari pihak pemerintah dan masyarakat dapat segera meringankan beban hidupnya.
Sumber: Tim Tnipolrinews 
Reporter:sahroni
Tnipolrinews banten