Oktober 8, 2025

Polsek Wonosobo Ungkap Identitas IRT yang Tenggelam di Saluran Irigasi

0


TNIPOLRINEWS.COM –

Lampung Tanggamus – Warga Pekon Negeri Ngarip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang ibu rumah tangga (IRT) di saluran irigasi persawahan pada Selasa (30/9/2025) sore. Penemuan ini sontak membuat warga sekitar geger dan berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.

Menindaklanjuti laporan dari masyarakat, jajaran Polsek Wonosobo segera tiba di lokasi kejadian bersama dengan tim Inafis Polres Tanggamus. Kedatangan petugas kepolisian ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan awal, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta berkoordinasi dengan tenaga medis dari Puskesmas Siring Betik. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kondisi korban secara medis.

Kapolsek Wonosobo, Iptu Tjasudin, S.H., menjelaskan bahwa korban diketahui bernama Asmawati, seorang wanita berusia 51 tahun yang merupakan warga asli Pekon Negeri Ngarip. Sehari-hari, Asmawati tinggal dan beraktivitas di wilayah tersebut.

“Korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar Iptu Tjasudin pada Rabu (1/10/2025), mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.

Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan, mulai dari olah TKP, pemeriksaan terhadap jenazah korban, hingga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, diketahui kronologi penemuan mayat korban.

Kejadian bermula ketika seorang saksi bernama Muhammad Kupron (50) hendak mengecek kondisi saluran irigasi yang airnya akan digunakan untuk mengairi sawah miliknya. Saat itulah, ia melihat sesosok tubuh dalam posisi telungkup di pintu air.

“Saksi bersama warga lainnya kemudian langsung mengevakuasi korban ke daratan. Namun, kondisi korban sudah tidak bernyawa. Tubuhnya sudah kaku dan dari mulutnya keluar busa,” terang Kapolsek.

Iptu Tjasudin menambahkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi. Diduga, penyakit tersebut kambuh saat korban berada di dekat irigasi.

“Dugaan sementara, korban terpeleset atau jatuh ke aliran irigasi ketika penyakitnya kambuh. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tegasnya.

Dalam penanganan kasus ini, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, yaitu sehelai kemeja hitam bermotif bunga dan celana pendek berwarna merah marun.

Pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan telah mengikhlaskan kepergian Asmawati. Mereka juga telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

“Jenazah korban kemudian diserahkan kembali kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum setempat,” imbuh Kapolsek.

Pada kesempatan tersebut, Iptu Tjasudin juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban. “Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Pihak kepolisian memastikan telah menempuh langkah-langkah sesuai prosedur yang berlaku, mulai dari proses identifikasi, koordinasi dengan tenaga medis, hingga dokumentasi di TKP,” ucapnya.

Selain itu, Kapolsek Wonosobo juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar saluran irigasi maupun area persawahan.

“Kami mengingatkan kepada warga, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu, untuk tidak beraktivitas sendirian di tempat-tempat yang rawan seperti area irigasi. Kehati-hatian dan adanya pendampingan dari orang lain sangat penting untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari,” pungkasnya.

 

(N.Heriyadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *