RS Islam A. Yani Surabaya, Gelar Edukasi “Gizi Sehat Lansia”
By Redaksi 07 Desember 2024 –
Surabaya, tnipolrinews.com | Untuk kesekian kalinya managemen RS Islam A. Yani Surabaya menggelar kegiatan sosialisasi pada warga Lansia sebagai binaan, dengan jumlah anggota sebanyak 55 orang.
Hal tersebut merupakan realisasi
komitmen, untuk mendukung Lansia, dengan kiatnya agar tetap dalam hidup sehat.
Hari Jum’at tanggal 6 Desember 2024 adalah penyelenggaraan yang kedua ditahun 2024, sedangkan yang pertama telah digelar pada hari Jum’at tanggal 25 Oktober 2024.
Terjadi jedah waktu, sekitar 3 bulan dan jadwal berikutnya setidaknya menunggu waktu yang sama.
Kegiatan diselenggarakan pada tempat dan waktu yang sama, yaitu di area parkir halaman RS Islam A. Yani Surabaya, setiap hari Jum’at, setelah dilakukan senam Lansia.
Sebagai narasumber kali ini adalah,
ibu Emi Nur Muslimah, S. Gz.
Ahli Gizi RS Islam Surabaya.
Adapun tema yang diangkat adalah “Gizi Sehat Bagi Lansia”
Didalam pelaksanaan, beliau didampingi oleh Tim Marketing RS Islam Surabaya A Yani, Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Ibu Giantina Amelia, S.KM dan juga Kepala Humas Ibu Drg Dian Permata Asri.
Peserta mayoritas adalah kaum ibu ibu, karena kaum bapak bapak terkendala oleh jadwal aktivitas sebagai kepala rumah tangga.
Tidak semua yang hadir, berstatus Lansia, ada juga yang bukan atau belum dalam katagori Lansia .
Pengertian Lansia, menurut PPRI No.43/2004, Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Jadi jelas, dibawah 60 tahun bukan Lansia tapi, bisa disebut dalam katagori golongan pra Lansia dengan usia antara 50 s/d 59 tahun dan relevan untuk bergabung bersama, karena mereka sebagai KSH, yang menjalankan tugas pendampingan.
Ada juga peserta lain non KSH dan belum Lansia, mereka adalah warga partisipan, yang ingin berinteraksi dengan sesama dan ingin mendapatkan sehat.
Sesuai tema adalah, tentang “Gizi Sehat Lansia”.
Apapun yang didapat dari edukasi, pastinya akan memperoleh hasil yang positif secara individu, yang bisa di emplementasikan pada warga masyarakat sekitar.
Namun yang terpenting adalah menerapkan untuk lingkungan keluarga sendiri, terutama bagi yang ada Lansia.
Berikut saatnya sesi untuk simulasi, yang dipandu oleh narasumber.
Dalam sesi ini, suasana terasa begitu damai, karena narasumber menyampaikan orasi pemaparan, secara humanis kekeluargaan, dengan posisi peserta duduk dilantai, dengan penuh keakrapan.
Untuk mengurangi kejenuhan, sesekali diajak intermezo, melalui lontaran tanya jawab ringan, seputar tema dan kontes mengulang praktek peragaan, penataan menu makan.
Sebagai penyemangat dalam sesi ini, telah disediakan bingkisan, sebagai tanda terimakasih, bagi peserta yang mau dan bisa menjawab dengan benar dalam melakukan praktek peragaan.
Pembagian bingkisan, mengakiri sesi simulasi dan kegiatan sosialisasi edukasi dianggap selesai.
Jurnalis: Tri Wono