Juni 10, 2025

Dadan Hindayana di Panggil Presiden Prabowo Subianto Terkait Pembahasan Program Makan Bergizi Gratis

0

Jakarta, TniPolriNews.com | Insiden keracunan makanan bergizi gratis yang dialami siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, jawa tengah memicu langkah tegas dari pemerintah. Presiden Prabowo Subianto langsung memanggil Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, untuk membahas evaluasi program tersebut.

Dadab tiba di Istana Kepresidenan Jakarta Jumat, 17 Januari 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Ia mengonfirmasikan bahwa pemanggilannya terkait pembahasan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami diminta melaporkan dan membahas evaluasi seluruh terkait insiden di Sukoharjo. Presiden menekankan pentingnya perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam program ini,” ujar Dadan usai pertemuan di Istana.

Pristiwa yang terjadi pada kamis 16 Januari 2025, melibatkan sekitar 40 siwa SDN Dukuh 03 Sukoharjo. Mereka mengalami gejala mual dan muntah usai menyatap menu makan siang yang terdiri dari nasi putih, ayam marinasi tepung, sayur tahu worte, buah naga, susu.

Kepala sekolah Lilik Kurniasih menjelaskan bahwa makanan tiba di sekolah pukul 09.00 WIB dan langsung dibagikan kepada para siswa. “Beberapa siswa mengeluh mual dan pusing sekitar pukul 09.30 WIB, bahkan satu anak sempat muntah.”ada yang merasa Mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah. Dari 200 siswa di sekolah ini, sekitar 10 anak merasa mual setelah makan. Mereka adalah siswa kelas 1 hingga kelas 6,” ujar Lilik yang dikutip dari antara.

Menurut Lilik beberapa siswa mencium bau tidak sedap dari ayam yang disajikan. Insiden ini langsung di tangani oleh pihak sekolah dengan menarik semua makanan yang tersisa.” Kata Lilik yang dikutip di dari antara.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kesalahan teknis dalam pengelolahan makanan, “Ayam yang di marinasi tidak terjaga kualitasnya. Setelah kejadian, seluruh menu ayam diganti dengan telur yang siswa yang terdampak telah dirawat dipukesmas terdekat. Kini kondisi mereka sudah pulih,” jelasnya.

Pemerintah Badan Gizi Nasional berkomitmen untuk memperketat pengawasan pelaksanaan MBG. “Semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam untuk keperluan investigasi jika terjadi kasus serupa,” tambah Dadan.

Hasan, juru bicara program MBG, menyatakan bahwa pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan tengah dilakukan oleh Dinas Kesehatan. “Hasil investigasi akan menjadi dasar evaluasi kebijakan, termasuk penguatan SOP di setiap rantai distribusi.” Kata Hasan dalam keterangan tertulisnya Kamis (16/1).

Insiden di Sukoharjo menjadi pelajaran penting bagi Badan Gizi Nasional. Dadan menyebutkan, perbaikan akan dilakukan mulai dari pemilihan bahan baku pengelolahan, hingga distribusi makanan. “Kami ingin memastikan program ini banar-benar memberikan manfaat tanpa ada resiko kesehatan.” tegasnya.

Program Makanan Bargizi Gratis merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan asupan nutrisi pasa siswa sekolah dasar di seluruh negeri. Namun kasus di Sukoharjo menunjukan pentingnya pengawasan yang lebih ketat demi menjamin keamanan pangan.

Sumber: Tempo. Co

(Slamet F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *