Juni 21, 2025

Lebih Lima Puluh Tahun Kesenian Brendung Hidup di Masyarakat Sarwodadi, Ungkap Sulistyo TIM Ahli Warisan Budaya Tak Benda

0

Pemalang, tnipolrinews.com. Warisan budaya tak benda Kesenian Brendung diverifikasi oleh Kementrian Kebudayaan RI dibawah koordinator Sulistyo Tirto Kusumo. Verifikasi di Desa Sarwodadi Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah, pada Hari Selasa, 17-6-2025.

Menurut Kepala Desa Sarwodadi Wahyu Widodo bahwa Pertunjukan Kesenian Brendung yang hidup di tengah masyarakat Desa Sarwodadi lebih dari empat generasi, merupakan hiburan warga saat itu.

Lanjut Widodo, ratusan tahun silam, belum ada televisi apalagi internet, Pertunjukan Brendung satu-satu hiburan yang paling menarik.

“Masa ke Pemimpinan Bapak, Brendung sudah diperkenalkan sampai tingkat propinsi, tapi setelah itu sepi. Saat ini kebetulan saya masih Kepala Desa, kami perjuangkan agar dapat SK secara nasional,” paparnya.

Sedangkan Sekretaris Desa Sarwodadi Tarsoni menambahkan bahwa dalam Pertunjukan Seni Brendung, menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Karena orang-orang yang berkumpul tersebut mengeluhkan masalah kekeringan yang melanda di Desa Sarwodadi dan sekitarnya.

“Maka dalam pertemuan yang tak direncakan siang tahun 2011, sama-sama berdoa memohon kepada Allah agar turun hujan. Kebetulan, sorenya benar-benar turun hujan,” ungkapnya.

Tarsoni menegaskan, untuk juara tingkat Kabupaten Pemalang berkali-kali dapat juara dua atau tiga.

Taryo selaku tenaga ahli Pertunjukan Brendung menjelaskan bahwa Brendung yang terbuat dari batok kelapa yang jatuh Malam Jumat Kliwon, diambil dan bentuk Kepala Brendung, dengan doa-doa khusus dan beberapa hari di simpan di bawah pohon serut yang ada di Candi Makam Mbah Kramatjati, adalah cara-cara pembuatan Brendung sesuai keyakinan para leluhur.

“Gerakan Brendung yang naik turun bukan karena tenaga yang memegang tetapi memang kemampuan Brendung tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sulistyo Tirto Kusumo selaku Ketua TIM Ahli Warisan Budaya Tak Benda Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia menyampaikan, baru pertama menyaksikan sebuah pertunjukan kesenian yang unik dan masih bertahan sampai hari ini.

Pertunjukan Kesenian Brendung, lanjut Sulistyo, bukan hanya ciri Khas Warga Desa Sarwodadi Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, tapi bisa meningkatkan perekonomian warga melalui berbagai pementasan.

Tentu diperlukan usaha keras untuk terus-menerus diperkenalkan kepada masyarakat sekitarnya bahkan masyarakat nasional.

“Lebih dari lima puluh tahun usia Kesenian Brendung dan masih terpelihara keaslianya. Bahkan masyarakat mampu membedakan antara kesenian dan perilaku beragama,” tandasnya.

Harapan Sulistyo, agar orang-orang yang terlibat dalam Pertunjukan Kesenian Brendung bukan hanya orangtua saja tetapi bisa dilanjutkan pada generasi muda.

Hadir Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang yang diwakili Kabid Kebudayaan Suwarso dan jajaranya. Pejabat Forkopinca Comal dan jajaranya. Tamu undangan dan Warga Desa Sarwodadi.

(Kustajianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *