Desember 21, 2025

MTs Budi Dharma Surabaya Gelar Parenting Edukasi Bahas Kenakalan Remaja di Era Gen Z

0

Surabaya, TNIPOLRINEWS.COM –

Fenomena kenakalan remaja di era Gen Z menjadi perhatian serius berbagai pihak, khususnya lembaga pendidikan. Hal ini tampak dalam kegiatan parenting edukasi yang digelar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Budi Dharma Surabaya peserta didik kelas VII, VIII, dan IX pada tahun ajaran 2025/2026. Bertempat di Masjid Al-Achmad Jl. Pulo Wonokromo No. 241 Surabaya, Sabtu 1/11/2025.
Agenda edukatif ini berlangsung penuh antusiasme, menghadirkan kolaborasi sekolah, pemerintah kelurahan, aparat keamanan, praktisi sosial, hingga komunitas anti narkoba

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Wonokromo Peduli, yang dirancang sebagai upaya konkret menangkal potensi penyimpangan perilaku remaja seperti malas belajar, kecanduan gawai dan gim online, tawuran pelajar, pergaulan bebas, hingga bahaya narkoba yang mulai menyentuh lingkungan pendidikan. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini mengajak orang tua, pelajar, dan masyarakat saling bersinergi membangun karakter anak bangsa agar tumbuh menjadi generasi berakhlak, percaya diri, dan berprestasi.

Lurah Wonokromo, Prima Sri Poerwiendari, SE, menekankan bahwa pondasi pembentukan karakter paling kuat dimulai dari rumah. Menurutnya, komunikasi yang sehat menjadi kunci menciptakan ikatan keluarga yang kokoh dan mencegah anak terjerumus pada perilaku negatif. “Remaja saat ini berada dalam pusaran informasi yang sangat cepat. Jika tidak ada komunikasi yang baik, anak bisa salah arah. Jadikan orang tua sebagai tempat curhat dan sahabat paling dipercaya. Keluarga adalah benteng pertama pembentukan karakter,” ujarnya. Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam mendukung pembinaan generasi muda melalui program pemberdayaan pemuda yang terukur. Bukan dalam bentuk bantuan tunai semata, namun berupa kegiatan produktif dan pelatihan yang memacu sikap disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.

Kepala MTs Budi Dharma Surabaya, Tanalin Shofyyana, ST, menggarisbawahi bahwa kegiatan parenting ini telah menjadi agenda rutin sekolah. Melalui kegiatan ini sekolah ingin memperkuat kolaborasi dengan orang tua dalam memahami dinamika remaja. “Di era Gen Z, tantangan anak berbeda. Kami menanamkan konsep Prestasi Tanpa Sensasi agar siswa berfokus pada karya, bukan keinginan mencari popularitas instan. Kami berharap orang tua dan guru bersama-sama menciptakan suasana yang sehat bagi tumbuh kembang emosional, psikologis, dan spiritual siswa,” terangnya.

Para narasumber kemudian memaparkan pandangannya. Arief Windarto, penggiat anti narkoba, menyampaikan fakta lapangan bahwa penyalahgunaan narkoba dan obat daftar G mulai menyasar pelajar. Ia menegaskan pentingnya kemampuan menolak pengaruh buruk teman sebaya, sekaligus mengajak pelajar bangga hidup bersih tanpa narkoba demi terwujudnya Surabaya Bersinar (Bersih Narkoba).

Ketua IPSM Wonokromo, Anton, menyoroti berbagai bentuk kenakalan remaja yang kini berkembang: mulai dari komunitas kendaraan gowes cepat yang berujung tawuran, geng remaja, taruhan, hingga meningkatnya pergaulan bebas yang berdampak pada kasus pernikahan dini dan masalah keluarga. “Jadilah diri sendiri,
jangan mengejar sensasi. Tunjukkan prestasi, banggakan orang tua, lingkungan, dan sekolahmu,” tegasnya dengan penuh penekanan.

Dari unsur TNI, Didik, Babinsa Wonokromo, mengajak orang tua tidak memaksakan cita-cita pribadi kepada anak. Menurutnya, tugas orang tua adalah mendampingi dan memberi motivasi agar anak menemukan minat dan mimpinya sendiri. “Dukung, bimbing, beri ruang pada anak untuk berkembang sesuai potensinya. Apresiasi usaha mereka, sekecil apa pun,” ujarnya.

Kemudian Rendra, Bhabinkamtibmas Wonokromo, memberikan pesan penutup yang menohok. Ia mengingatkan pelajar agar berhati-hati terhadap pergaulan, serta tidak mudah terpengaruh tren yang merusak masa depan. “Sekali salah langkah, bisa fatal. Pilih lingkungan yang membuat kalian tumbuh, bukan hancur,” pesannya.

Acara berlangsung hangat, penuh diskusi, dan sesekali terdengar tawa ringan saat motivator berbagi cerita pengalaman lapangan yang inspiratif. Beberapa siswa terlihat aktif bertanya, sementara siswa tampak menyimak serius setiap pemaparan. Momen berharga ini ditutup dengan foto bersama, sebagai simbol kolaborasi dan tekad bersama menjaga generasi muda dari ancaman kenakalan remaja di era digital.

Lewat kegiatan ini, MTs Budi Dharma Surabaya menunjukkan komitmennya bukan hanya mengajar, namun juga mendidik. Tidak sekadar mengembangkan kecerdasan intelektual, namun juga membentuk karakter dan moral generasi penerus bangsa agar tetap kokoh di tengah gempuran arus globalisasi dan teknologi.

 

(Triwono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *