Pelita Prabu Ikut Mengawal Demokrasi Sidoarjo Tanpa Korupsi
Tnipolrinews.com –
Sudah menjadi kabar viral jika Bupati Sidoarjo kesandung kasus korupsi. Menyusul OTT KPK pada (25/1) hingga drama munculnya dua tersangka Siska Wati (SW) selaku Kasubbag dan Ari Suryono (AS) Kepala BPPD. Pada perjalanan kasus ini, diduga Gus Muhdlor (GM) ikut menerima pemotongan sepihak dari dana ASN BPPD Sidoarjo, hingga dinyatakan tersangka setelah Idul Fitri tahun ini. Akhirnya kemarin resmi memakai baju oranye dan ditahan KPK (7/5).
Seperti banyak berita yang beredar, GM sempat dua kali mangkir dari penyidikan.
“Mangkir alasan sakit sudah menjadi rumus umum sebagai usaha menghindar para pelaku korupsi dari jerat hukum (19/4) dan mangkir kedua pada Jumat (3/5) tanpa disertai alasan adalah usaha tidak masuk akal dari seorang GM” ucap dokter Andre Yulius Penasehat Pelita Prabu Jawa Timur.
Bagi Sesotyo Rahardjo salah satu Koordinator Wilayah Area Mataraman Pelita Prabu Jawa Timur, bahwa masyarakat kita hari ini tahu bahwa hukum tidak lagi runcing ke bawah.
“Kita memuji kerja cerdas KPK pada kasus korupsi GM ini. KPK harus terus didukung masyarakat agar semakin bersemangat menghabisi para koruptor” tambahnya.
Menyusul gerakan aksi bersama dari masyarakat di depan Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo (6/5). Secara simbolis peserta aksi berinisiatif melakukan aksi urunan pengumpulan dana untuk memberangkatkan GM ke gedung KPK pusat dan menyegel pendopo sebagai usaha perlawanan pada korupsi.
“Alhamdulillah setelah aksi kemarin, akhirnya GM mau hadir ke penyidik KPK. Setelah pemeriksaan kurang lebih enam jam, akhirnya resmi berbaju oranye (7/5). Semoga setiap Pemerintahan Daerah di Indonesia bisa belajar dari kasus Sidoarjo ini. Kita semua sepakat menjadikan praktek korupsi sebagai musuh bersama” tambah I Wayan Budi Brahmana, Ketua DPW Pelita Prabu Jawa Timur.
Jurnalis: Rio Adhit