Ulu-ulu Dikembalikan Desa, Usul Kades Widodaren Petarukan Nasikhin
Tnipolrinews.com – Pemalang – Usulan Kepala Desa Nasikhin, S.Pd., M.Pd agar Ulu-ulu dikembalikan ke Pemerintah desa disampaikan dalam acara Ruwat Bumi Desa Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ruwat Bumi dipusatkan di Halaman Balai Desa Widodaren, pada 24 Mei 2024.
Ruwat Bumi yang berlangsung sejak pagi pukul 06.00 Wib tanggal 24 Mei 2024 sampai pukul 06.00 Wib tanggal 25 Mei 2024.
Arak-arakan yang menampilkan segala macam buah-buahan dan sayur hasil kebun serta sawah Desa Widodaren dan berbagai tumpeng juga lauknya, berkeliling desa dan selesai di Balai Desa Widodaren.
Disampaikan Kepala Desa Widodaren Nasilkhin bahwa ulu-ulu atau petugas pengatur air di tingkat desa, sebaiknya dikembalikan lagi ke desa masing-masing agar kinerjanya lebih maksimal. Fakta sekarang, kinerja ulu-ulu tidak maksimal karena pemerintah desa (Pemdes) tidak punya kewenangan mengawasi kinerjanya, akibat dilepas dari Pemdes.
“Buktinya, hampir semua petani di Desa Widodaren mengeluh kinerja ulu-ulu yang tidak sesai harapan petani. Sementara itu, pekerjaan yang dilakukan ulu-ulu adalah mengatur perairan sawah di setiap desa. Sawah-sawah tersebut adalah milik para petani yang bertempat tinggal di desa,” ungkapnya dalam wawancara di sela-sela kesibukan mengendalikan jalanya Ruwat Bumi.
“Ruwat Bumi ini, lanjut Nasikhin yang bergelar Megister Pendidikan, akan dilanjutkan nanti malam dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Bambang Ngudiono dari Pekalongan Jawa Tengah. Mengangkat judul “Semar Mbangun Kahyangan”.
Tadi pukul empat sore sudah dilakukan sunatan masal delapan anak-anak asal Desa Widodaren. Alhamdul Lillah sunatan masal berjalan baik tak ada gangguan. Semoga mereka kelak jadi anak anak yang berbakti pada orangtua, pada agama, pada bangsa dan negara Indonesia,” demikian dalam mengakhiri wawancara. (*)
(Kustajianto, Nur Bulus)